Jakarta telah memberikan inspirasi bagi daerah untuk menata transportasi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Terlepas dengan segala kekurangan, akan tetapi sudah jauh lebih baik ketimbang 15 tahun yang lalu.
Setiap jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara nasional. Batas kecepatan paling tinggi meliputi batas kecepatan jalan bebas hambatan, jalan antarkota, jalan pada kawasan perkotaan, dan jalan pada kawasan permukiman.
Kota Jakarta sudah dapat menjadi laboratorium transportasi perkotaan di Indonesia. Kota-kota lain tidak perlu lagi belajar transportasi ke luar negeri. Teori transportasi dari manca negara menjadi referensi dan sekarang sudah menjadi solusi di Jakarta.
Edukasi keselamatan berkendara dan keselamatan berlalu-lintas sudah saatnya membidik kalangan anak-anak sebagai calon pengendara. Tujuannya, menanamkan perilaku keselamatan berkendara kepada masyarakat sejak usia dini.
Kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak-anak dan remaja di Indonesia terbilang tinggi. Data Korlantas Polri, pengendara anak (usia 10-15 tahun) yang terlibat kecelakaan pada tahun 2013 rata-rata mencapai 20 anak/hari.
Pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor tidak diikuti oleh pertumbuhan infrastruktur jalan dan tata cara berlalu lintas yang baik oleh pengendara, sehingga menimbulkan dampak negatif seperti kecelakaan, kesemrawutan dan polusi udara.
Polri membangun sejumlah aplikasi berbasis digital dengan model smart management dalam upaya menjalankan program-program road safety guna menuju zero accident.