Sebagai Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Kalimantan Timur (Kaltim) yang baru dilantik, Ketua Komisi II DK3N Dr Ir Isradi Zainal berupaya menjadikan Uniba sebagai Kampus yang Unggul, Mandiri, dan Berbudaya. Apa maknanya?
BALIKPAPAN, Indosafety.id – Ketua Komisi II DK3N Dr Ir Isradi Zainal dilantik menjadi Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2021-2025, Rabu (3/2/2021).
Sebagai orang nomor satu di ‘Kampus Oranye’, lalu apa misi Isradi? “Pastinya kami memiliki visi dan misi untuk kedepannya. Misinya adalah menjadikan Uniba sebagai kampus yang unggul, mandiri, dan berbudaya,” kata Isradi.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Riksa Uji Indonesia (APJK3 RUI) ini menjelaskan, Unggul dimaksud adalah unggul di bidang pendidikan atau kampus dan SDM, baik SDM di internal kampus maupun SDM masyarakat sekitar kampus khususnya masyarakat Balikpapan, Kaltim.
Sedangkan Mandiri, pihaknya akan berupaya membuat silabus yang bisa membuat mahasiswa Uniba mampu berwiraswasta begitu lulus. “Jadi mereka tidak tergantung pada pekerjaan, tetapi mampu berwiraswasta dan justru menciptakan lapangan kerja,” kata penerima penghargaan Pemerhati/Peduli K3 di Kaltim dan Nasional tahun 2020 ini.
Sementara Berbudaya, Sekjen Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) periode 2019-2021 ini memaparkan, mahasiswa harus punya jati diri, disiplin, jujur, berani, dan senantiasa bermanfaat bagi orang lain.
“Berbudaya juga saya maknai sebagai bermartabat. Meraih sesuatu dengan gentle, dengan bagus, dengan cara-cara yang benar dan jujur,” Isradi menambahkan.
Sebagaimana diwartakan, pelantikan Isradi Zainal sebagai Rektor Uniba periode 2021-2025 berdasarkan Rapat Yayasan dan Senat yang dihelat Kamis 14 Januari 2021 lalu.
Baca juga: Ketua Komisi II DK3N Isradi Zainal Dilantik Jadi Rektor Uniba
Menurut Ketua Pembina Yayasan Uniba, Rendy Susiswo lsmail, penugasan Dr Isradi Zainal sebagai Rektor Uniba baru didasarkan sejumlah hal. Di antaranya, Isradi dianggap sukses mendirikan Prodi Teknik Industri Uniba, mampu mengawal proses pendirian Prodi baru baik S1 maupun S2.
Selanjutnya, memiliki jaringan luas untuk industri dan universitas, memahami merdeka belajar dan kampus merdeka termasuk sistem akreditasi Nasional dan internasional.
“Kemudian, memiliki hubungan baik dengan DIKTI, LLDIKTI, lembaga pemerintah dan asosiasi, juga memiliki kemampuan bahasa asing, serta memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni,” ujar Rendy sebagaimana dilansir tribunkaltimnews.com. (Hasanuddin)