• Ada pertanyaan/saran ?
  • +62 878 8386 0077
  • cs@indosafety.id
Logo weblogo web huruf putihLogo webLogo web
  • Home
  • Berita
  • K3
      • Pengetahuan Dasar K3
      • Profil K3 Indonesia
      • Kecelakaan Kerja
      • Penyakit Akibat Kerja
      • Asosiasi & Komunitas K3
      • PJK3
      • Regulasi & Standarisasi
      • Event K3
  • Keselamatan Umum
      • Anak & Perempuan
      • Bencana
      • Gedung & Bangunan
      • Kebakaran
      • Olahraga
      • Pariwisata
      • Pasien & Rumah Sakit
      • Produk & Konsumen
      • Rumah
      • Sekolah
  • Keselamatan Industri
    • Manufaktur
    • Migas
    • Minerba
    • Telekomunikasi
    • Pertanian
    • UMKM
  • Kampus
    • Suara Kampus
    • Penelitian
    • Info Loker
  • Opini
  • Tips Safety
  • About
  • Kontak Kami
Jasa Pendirian PT
Indonesia Catat Rekor Baru Kasus Harian Covid-19
31 Januari 2021
Peran Penting P2K3 dalam Keselamatan Gedung
1 Februari 2021

Vaksinasi Covid-19 Tahap I Tak Sesuai Target?

31 Januari 2021
Share Yuk!

Hingga Sabtu (30/1/2021) jumlah orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama mencapai 482.145 orang, dan penerima vaksin suntikan kedua sebanyak 20.810. Masih jauh dari target yaitu sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan harus mendapatkan suntikan vaksin di program vaksinasi nasional Covid-19 Tahap I.

JAKARTA, Indosafety.id – Harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada 900.000 – 1.000.000 orang per hari, tampaknya masih jauh untuk bisa diwujudkan.

Pasalnya, sejak program vaksinasi nasional Covid-19 dimulai pada Rabu (13/1/2021) hingga Sabtu (30/1/2021), jumlah yang sudah divaksin tak sampai 500 ribu orang.

Kementerian Kesehatan, misalnya, merilis data vaksinasi Covid-19 per 29 Januari 2021, jumlah orang yang telah divaksin pertama sebanyak 405.012. Mereka yang telah mendapatkan suntikan pertama vaksin adalah para tenaga kesehatan, Presiden Jokowi beserta para menteri kabinet, pejabat daerah (Gubernur, Walikota/Bupati, dsb), dan sejumlah public figure seperti Rafi Ahmad.

Baca juga: Vaksin Butuh 28 Hari Ciptakan Kekebalan Tubuh

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga mengatakan pemerintah sudah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 400.000 lebih masyarakat Indonesia. “Sudah 400.000 vaksin di Indonesia sudah disuntikan, 400.000 lebih. Kita akan teruskan ini,” ujar Suahasil dalam sebuah webinar, Sabtu (30/1/2021).

Pemerintah telah memulai vaksinasi Covid-19 sejak 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang yang pertama kali untuk divaksin. Hingga saat ini vaksinasi terus berlanjut dengan prioritas utama adalah tenaga kesehatan (nakes).

Vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech Ltd, China. (Foto: AFP)

Dalam progam vaksinasi, Indonesia saat ini menggunakan vaksin Sinovac. Vaksin buatan produsen farmasi asal China itu harus disuntikkan dalam dua kali dosis. Jokowi menjadi salah satu yang sudah melakukan dua kali tahapan penyuntikan vaksin.

“Ada yang sudah dapat dua kali yang seperti bapak presiden karena dia vaksin tanggal 13 (Januari 2021), maka tanggal 28 sudah vaksin lagi, jadi ada yang sudah dua kali. Tetapi yang sudah dua kali masih sedikit,” katanya.

Data Kemenkes menyebutkan bahwa mereka yang sudah mendapatkan suntikan kedua vaksin Covid-19 terdata sekitar 11.297 orang. Kemenkes juga menyebutkan, target sasaran tenaga kesehatan pada program vaksinasi tahap I sebanyak 1.529.934 orang.

Sedangkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Sabtu (30/1/2021) jumlah mereka yang sudah mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19 mencapai 482.145 orang, dan penerima vaksin kedua sebanyak 20.810 orang.

Baca juga: Indonesia Catat Rekor Baru Kasus Harian Covid-19

Artinya selama 17 hari program vaksinasi Covid-19 dijalankan rata-rata sekitar 28.361 orang/hari yang divaksin. Angka rata-rata harian itu tentu saja masih sangat jauh dengan harapan Presiden Jokowi yang berharap 900 ribu – 1 juta orang divaksin setiap harinya.

Manajemen Lapangan

Sebelumnya, pada Rabu (27/1/2021) Presiden Joko Widodo menyebut, jumlah tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin Covid-19 baru sekitar 250.000 orang. Presiden Jokowi mengakui bahwa capaian itu masih jauh dari target yang diharapkan.

“Biasa di awal itu ada manajemen lapangan yang perlu diperbaiki sehingga hari ini memang kita baru mendapatkan kurang lebih 250.000 yang sudah divaksin untuk nakes (tenaga kesehatan),” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021) sebagaimana dilansir kompas.com.

Meski begitu, kata Jokowi, dalam dua hari terakhir, terjadi lonjakan vaksinasi terhadap para dokter dan perawat. Lonjakan tersebut jumlahnya cukup tajam hingga mencapai 50.000 vaksinasi dalam sehari.

Jokowi berharap, dengan ketersediaan sumber daya yang ada, vaksinasi Covid-19 terhadap para tenaga kesehatan dapat terus bertambah.

Baca juga: Diterbangkan dari China, 1,2 Juta Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia

“Kita harapkan memang targetnya karena kita memiliki 30.000 vaksinator yang ada di kurang lebih 10.000 Puskesmas maupun 3.000 rumah sakit. Kita harapkan sebetulnya sehari paling tidak bisa 900-1 juta yang bisa divaksin,” ujarnya.

Jokowi menyebut, untuk mencapai target ini, diperlukan perbaikan dalam hal manajemen lapangan. “Ini target, tapi memang itu perlu waktu, perlu manajemen lapangan yang baik dan ini yang selalu saya sampaikan kepada Menteri Kesehatan,” kata dia.

Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tak memungkiri jika masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program vaksinasi covid-19 tahap I. “Masih ada kekurangan dalam pelaksanaan vaksinasi ini. Khususnya dari data penerima vaksin hingga penyimpanan vaksin,” katanya.

Pihaknya membuka pendaftaran manual untuk menjaring tenaga kerja kesehatan yang seharusnya terdaftar.

Sementara itu Satgas Penanganan Covid-19 juga menganjurkan para tenaga kesehatan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19. Pasalnya tenaga kesehatan merupakan kelompok rentan karena menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan penelitian, tenaga kesehatan memiliki risiko penularan tiga kali lebih besar dari masyarakat pada umumnya.

Adapun penduduk Indonesia yang akan menerima vaksinasi Covid-19 diperkirakan mencapai 182 juta atau 70 persen dari total jumlah penduduk.

Vaksinasi tahap pertama diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan. Kemudian, vaksinasi akan dilanjutkan ke TNI, Polri, petugas pelayan publik, hingga masyarakat umum. Jokowi menargetkan, seluruh proses vaksinasi selesai dalam waktu kurang dari setahun.

Setelah dilakukan vaksinasi kepada 1,4 juta tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan, vaksinasi akan dilanjutkan untuk 17,4 juta petugas pelayanan publik esensial. Namun, mereka yang belum bisa mendapatkan vaksinasi adalah para penyintas dan masyarakat yang kondisinya sedang tidak sehat. (Hasanuddin)

Bagikan !
1
Redaksi Indosafety
Redaksi Indosafety

Posting Terkait

Rektor Uniba Dr Ir Isradi Zainal (kiri) tengah berdiskusi di atas kapal bersama Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud. (Foto: Istimewa)

15 April 2021

Rektor Uniba Kunjungi Galangan Kapal Milik Walikota


Selengkapnya

Kebakaran tangki minyak di PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Senin (29/3/2021). (Foto: detiknews.com)

15 April 2021

Kebakaran Tangki Balongan: Pertamina Dinilai Lalai!


Selengkapnya

Penandatanganan Pakta Integritas Keselamatan Konstruksi Layang di Citeureup, Kabupaten Bogor, Senin (12/4/2021). (Foto: Agniansyah/Forum QHSE BUMN Konstruksi)

15 April 2021

Kecelakaan Kerja Tinggi, Pakta Integritas Keselamatan Konstruksi Layang Ditandatangani


Selengkapnya
13 April 2021

9 Juta Tenaga Konstruksi Belum Bersertifikat


Selengkapnya
12 April 2021

Kebakaran Tangki RU VI Balongan Masuk Tahap Penyelidikan


Selengkapnya
12 April 2021

Lesson Learned: Larangan Mudik Lebaran, Presiden Harus Terbitkan Perpres!


Selengkapnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share Yuk !

Sign Up Newsletter !

KANAL

  • Anak & Perempuan
  • Bencana
  • Berita
  • Budaya K3
  • COVID-19
  • Event K3
  • Gedung & Bangunan
  • HEADLINE
  • Info Produk
  • Internasional
  • K3
  • Kampus
  • Kebakaran
  • Kecelakaan Kerja
  • Keselamatan Industri
  • Keselamatan Konstruksi
  • Keselamatan Umum
  • Lingkungan
  • Makanan
  • Manufaktur
  • Migas
  • Minerba
  • Opini
  • Pariwisata
  • Pasien & Rumah Sakit
  • Penelitian
  • Pengetahuan Dasar K3
  • Penyakit Akibat Kerja
  • Produk & Konsumen
  • Profil K3 Indonesia
  • Regulasi & Standarisasi
  • Rumah
  • Sekolah
  • Sosok
  • Suara Kampus
  • Tips Safety
  • TOP TEN
  • Transportasi
  • UMKM
  • Wawancara Khusus

ADVERT

Pendirian PT dan Virtual Office Jakarta Selatan

TAGS

Adrianus Pangaribuan Bendungan BPJS Ketenagakerjaan Budaya K3 Budaya K3 Konstruksi covid-19 Data Kasus Kecelakaan Kerja DK3N Fakultas Vokasi K3 Uniba Gedung Utama Kejaksaan Agung Terbakar Isradi Zainal K3 kebakaran Kebakaran gedung utama kejaksaan agung Kebakaran tangki BBM Pertamina RU VI Balongan Kecelakaan bus maut Kecelakaan Kerja Kecelakaan Lalu Lintas Kegagalan bendungan Kemnaker Kesehatan Kerja Keselamatan anak Keselamatan api (fire safety) Keselamatan Bendungan keselamatan berkendara keselamatan di rumah Keselamatan gedung Keselamatan konstruksi Keselamatan Konstruksi Bendungan keselamatan lingkungan Keselamatan Migas keselamatan transportasi Pandemi Covid-19 Pariwisata Penyakit Akibat Kerja Permenaker No 09 tahun 2016 Pilkada serentak 2020 protokol kesehatan PT Pertamina (Persero) PT Waskita Karya (Persero) Tbk SIUMKM Uniba Universitas Balikpapan vaksinasi Covid-19 vaksin Covid-19 tiba di Indonesia
Ada Pertanyaan atau Saran? Hubungi Kami di sini! Telp/WA 0878-8386-0077
2020 | Copyright Indosafety.id | Design & Managed by Singcat Network
  • Ada pertanyaan/saran ?
  • +62 878 8386 0077
  • cs@indosafety.id