Hingga Sabtu (30/1/2021) jumlah orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama mencapai 482.145 orang, dan penerima vaksin suntikan kedua sebanyak 20.810. Masih jauh dari target yaitu sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan harus mendapatkan suntikan vaksin di program vaksinasi nasional Covid-19 Tahap I.
JAKARTA, Indosafety.id – Harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada 900.000 – 1.000.000 orang per hari, tampaknya masih jauh untuk bisa diwujudkan.
Pasalnya, sejak program vaksinasi nasional Covid-19 dimulai pada Rabu (13/1/2021) hingga Sabtu (30/1/2021), jumlah yang sudah divaksin tak sampai 500 ribu orang.
Kementerian Kesehatan, misalnya, merilis data vaksinasi Covid-19 per 29 Januari 2021, jumlah orang yang telah divaksin pertama sebanyak 405.012. Mereka yang telah mendapatkan suntikan pertama vaksin adalah para tenaga kesehatan, Presiden Jokowi beserta para menteri kabinet, pejabat daerah (Gubernur, Walikota/Bupati, dsb), dan sejumlah public figure seperti Rafi Ahmad.
Baca juga: Vaksin Butuh 28 Hari Ciptakan Kekebalan Tubuh
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga mengatakan pemerintah sudah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 400.000 lebih masyarakat Indonesia. “Sudah 400.000 vaksin di Indonesia sudah disuntikan, 400.000 lebih. Kita akan teruskan ini,” ujar Suahasil dalam sebuah webinar, Sabtu (30/1/2021).
Pemerintah telah memulai vaksinasi Covid-19 sejak 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo menjadi orang yang pertama kali untuk divaksin. Hingga saat ini vaksinasi terus berlanjut dengan prioritas utama adalah tenaga kesehatan (nakes).
Dalam progam vaksinasi, Indonesia saat ini menggunakan vaksin Sinovac. Vaksin buatan produsen farmasi asal China itu harus disuntikkan dalam dua kali dosis. Jokowi menjadi salah satu yang sudah melakukan dua kali tahapan penyuntikan vaksin.
“Ada yang sudah dapat dua kali yang seperti bapak presiden karena dia vaksin tanggal 13 (Januari 2021), maka tanggal 28 sudah vaksin lagi, jadi ada yang sudah dua kali. Tetapi yang sudah dua kali masih sedikit,” katanya.
Data Kemenkes menyebutkan bahwa mereka yang sudah mendapatkan suntikan kedua vaksin Covid-19 terdata sekitar 11.297 orang. Kemenkes juga menyebutkan, target sasaran tenaga kesehatan pada program vaksinasi tahap I sebanyak 1.529.934 orang.
Sedangkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Sabtu (30/1/2021) jumlah mereka yang sudah mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19 mencapai 482.145 orang, dan penerima vaksin kedua sebanyak 20.810 orang.
Baca juga: Indonesia Catat Rekor Baru Kasus Harian Covid-19
Artinya selama 17 hari program vaksinasi Covid-19 dijalankan rata-rata sekitar 28.361 orang/hari yang divaksin. Angka rata-rata harian itu tentu saja masih sangat jauh dengan harapan Presiden Jokowi yang berharap 900 ribu – 1 juta orang divaksin setiap harinya.
Sebelumnya, pada Rabu (27/1/2021) Presiden Joko Widodo menyebut, jumlah tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin Covid-19 baru sekitar 250.000 orang. Presiden Jokowi mengakui bahwa capaian itu masih jauh dari target yang diharapkan.
“Biasa di awal itu ada manajemen lapangan yang perlu diperbaiki sehingga hari ini memang kita baru mendapatkan kurang lebih 250.000 yang sudah divaksin untuk nakes (tenaga kesehatan),” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021) sebagaimana dilansir kompas.com.
Meski begitu, kata Jokowi, dalam dua hari terakhir, terjadi lonjakan vaksinasi terhadap para dokter dan perawat. Lonjakan tersebut jumlahnya cukup tajam hingga mencapai 50.000 vaksinasi dalam sehari.
Jokowi berharap, dengan ketersediaan sumber daya yang ada, vaksinasi Covid-19 terhadap para tenaga kesehatan dapat terus bertambah.
Baca juga: Diterbangkan dari China, 1,2 Juta Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia
“Kita harapkan memang targetnya karena kita memiliki 30.000 vaksinator yang ada di kurang lebih 10.000 Puskesmas maupun 3.000 rumah sakit. Kita harapkan sebetulnya sehari paling tidak bisa 900-1 juta yang bisa divaksin,” ujarnya.
Jokowi menyebut, untuk mencapai target ini, diperlukan perbaikan dalam hal manajemen lapangan. “Ini target, tapi memang itu perlu waktu, perlu manajemen lapangan yang baik dan ini yang selalu saya sampaikan kepada Menteri Kesehatan,” kata dia.
Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tak memungkiri jika masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program vaksinasi covid-19 tahap I. “Masih ada kekurangan dalam pelaksanaan vaksinasi ini. Khususnya dari data penerima vaksin hingga penyimpanan vaksin,” katanya.
Pihaknya membuka pendaftaran manual untuk menjaring tenaga kerja kesehatan yang seharusnya terdaftar.
Sementara itu Satgas Penanganan Covid-19 juga menganjurkan para tenaga kesehatan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19. Pasalnya tenaga kesehatan merupakan kelompok rentan karena menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan penelitian, tenaga kesehatan memiliki risiko penularan tiga kali lebih besar dari masyarakat pada umumnya.
Adapun penduduk Indonesia yang akan menerima vaksinasi Covid-19 diperkirakan mencapai 182 juta atau 70 persen dari total jumlah penduduk.
Vaksinasi tahap pertama diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan. Kemudian, vaksinasi akan dilanjutkan ke TNI, Polri, petugas pelayan publik, hingga masyarakat umum. Jokowi menargetkan, seluruh proses vaksinasi selesai dalam waktu kurang dari setahun.
Setelah dilakukan vaksinasi kepada 1,4 juta tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan, vaksinasi akan dilanjutkan untuk 17,4 juta petugas pelayanan publik esensial. Namun, mereka yang belum bisa mendapatkan vaksinasi adalah para penyintas dan masyarakat yang kondisinya sedang tidak sehat. (Hasanuddin)