DEPOK, Indosafety.id – Kasus Covid-19 di kota Depok merupakan terparah di provinsi Jawa Barat (Jabar). Selain menjadi kota dengan kasus terkonfirmasi positif tertinggi, Depok juga menjadi kota dengan kasus kematian akibat Covid-19 tertinggi di Jabar.
Berdasarkan data resmi pemerintah Kota Depok yang dikutip Indosafety.id dari laman ccc-19.depok.go.id, pada Jumat (4/12/2020) jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat sebanyak 11.173 orang.
Dengan jumlah ini, Kota Depok menyumbang hampir seperlima (19,67%) total jumlah kasus Covid-19 di provinsi Jawa Barat yang pada waktu yang sama berada di angka 56.799. Dari 27 Kotamadya dan Kabupaten di provinsi Jawa Barat, Depok menjadi kota dengan kasus Covid-19 tertinggi.
Baca juga: Dari Depok, Covid-19 Kini Ada di Seluruh Indonesia
Sedangkan jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Depok pada hari yang sama tercatat 286 orang. Dengan angka kasus kematian sebanyak itu, Kota Depok menyumbang sepertiga (30%) kasus kematian akibat Covid-19 di seluruh provinsi jawa Barat yang pada waktu yang sama mencatatkan angka 951 kematian sekaligus juga menjadi kota dengan kasus kematian akibat Covid-19 tertinggi di Jawa Barat.
Rasio kasus kematian (Case Fatality Rate/CFR) di kota Depok, berdasarkan data kasus per 4 Desember 2020, tercatat di angka 2,56%. Jauh lebih tinggi dibanding CFR provinsi Jawa Barat yang pada waktu sama berada di angka 1,67%.
Kasus kesembuhan di kota Depok per 4 Desember 2020 tercatat di angka 8.509 (76,15%). Sementara kasus aktif kota Depok berada di angka 1.378 dan tercatat sebagai kota dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat.
Situasi Covid-19 di kota Depok ini tak banyak mengalami perubahan sejak Satgas Penanganan Covid-19 menetapkan Depok sebagai kota dengan kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Barat pada 9 Agustus 2020.
Tiga hari sebelumnya atau 6 Agustus 2020, Satgas Penanganan Covid-19 bahkan menetapkan Depok sebagai salah satu daru 13 kota di Indonesia yang berada di level Zona Merah atau kota dengan risiko tinggi (high risk) akan penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). (Hasanuddin)