• Ada pertanyaan/saran ?
  • +62 878 8386 0077
  • cs@indosafety.id
Logo weblogo web huruf putihLogo webLogo web
  • Home
  • Berita
  • K3
      • Pengetahuan Dasar K3
      • Profil K3 Indonesia
      • Kecelakaan Kerja
      • Penyakit Akibat Kerja
      • Asosiasi & Komunitas K3
      • PJK3
      • Regulasi & Standarisasi
      • Event K3
  • Keselamatan Umum
      • Anak & Perempuan
      • Bencana
      • Gedung & Bangunan
      • Kebakaran
      • Olahraga
      • Pariwisata
      • Pasien & Rumah Sakit
      • Produk & Konsumen
      • Rumah
      • Sekolah
  • Keselamatan Industri
    • Manufaktur
    • Migas
    • Minerba
    • Telekomunikasi
    • Pertanian
    • UMKM
  • Kampus
    • Suara Kampus
    • Penelitian
    • Info Loker
  • Opini
  • Tips Safety
  • About
  • Kontak Kami
Jasa Pendirian PT
Bendungan Besar di Indonesia Banyak Berusia Lebih 50 Tahun
17 Oktober 2020
KM Bahari Indonesia Terbakar, Seluruh ABK Selamat
17 Oktober 2020

Keselamatan Bendungan

17 Oktober 2020

Sebuah masjid tampak masih berdiri kokoh ketika Situ (Bendungan) Gintung di Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, jebol pada 27 Maret 2009.

Share Yuk!

OLEH : HASANUDDIN*

INDOSAFETY.ID – JUMAT 27 Maret 2009 merupakan hari yang tak akan pernah dilupakan bagi warga yang tinggal di area Bendungan Gintung (Situ Gintung). Hari itu, di saat sebagian besar warga masih terlelap dalam tidur, tiba-tiba saja kediaman mereka dihantam air dalam volume amat besar dan berarus deras.

Salah satu dinding (tanggul) Bendungan Gintung yang dibangun di masa pemerintahan kolonial Belanda (1932-1933), runtuh (jebol) dan menumpahkan sekitar 1 juta m3 air ke arah pemukiman warga yang berada di hilir.

Baca juga : Duka di Bendungan Gintung…

Secara teknis, para ahli menyebut peristiwa jebolnya tanggul Bendungan Gintung sebagai Kegagalan Bendungan, yaitu keruntuhan sebagian atau seluruh bendungan atau bangunan pelengkapnya dan/atau kerusakan yang mengakibatkan tidak berfungsinya bendungan. Kegagalan bendungan, seperti halnya Bendungan Gintung, merupakan peristiwa yang sangat mengerikan dan terjadi di seluruh dunia.

Bendungan Gintung di Tangerang Selatan, Banten, yang jebol pada Jumat (27/3/2009). Lebih daei 100 orang meninggal dunia tersapu air. (Foto: Kompas.com)

Sejatinya, bendungan dibangun untuk kemaslahatan umat manusia, yang manfaatnya sudah dirasakan sejak 5.000 tahun silam, utamanya untuk irigasi lahan pertanian. Dalam konteks kebangsaan, bendungan dibutuhkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sekaligus menumbuhkan tingkat perekonomian nasional.

Baca juga: Kegagalan Bendungan, Peristiwa Mengerikan

Pembangunan bendungan dalam jumlah yang cukup diyakini dapat meningkatkan kedaulatan pangan dan pada saat bersamaan menihilkan tingkat ketergantungan pangan pada bangsa lain.

Bendungan Brumadinho di Brasil, jebol pada 25 Januari 2019. Lebih dari 300 orang tewas.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya air terbesar di dunia dengan ketersediaan air mencapai 3,9 triliun m3/tahun. Dari jumlah itu, 619 miliar m3/tahun yang bisa dimanfaatkan.

Baca juga: Bendungan Besar di Indonesia Banyak Berusia Lebih 50 Tahun

Selama ini, lewat 213 bendungan besar, kita baru bisa menampung air sebesar 12,6 miliar m3/tahun dan baru bisa dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian seluas sekitar 700 ribu Ha dari 7,3 juta Ha lahan pertanian. Artinya, baru sekitar 10% kebutuhan air untuk lahan pertanian yang dijamin ketersediaannya oleh bendungan besar.

Dalam konteks ini, terasa tepat upaya pemerintah yang kini sedang membangun 65 bendungan besar dalam kurun 2014-2019. Akan ada pertambahan 6,5 miliar m3/tahun air yang dapat ditampung di bendungan dan akan ada pertambahan luas lahan pertanian sekitar 460.038 Ha yang bisa diairi waduk.

Baca juga : Ini 3 Faktor Pemicu Kegagalan Bendungan

Produktivitas pertanian akan menggeliat pesat karena ketersediaan air sepanjang tahun dijamin waduk. Begitu pula dengan ketersediaan air baku masyarakat, energi listrik, dan masih banyak lagi.

Optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya air yang ditampung waduk itu akan tercapai apabila keamanan (keselamatan) bendungan (dam safety) benar-benar ditegakkan dan dijaga oleh semua pihak yang secara teknis meliputi tahap konstruksi, operasional, hingga pemeliharaan.

Dalam konteksnya sebagai bangunan publik, keselamatan bendungan meliputi berbagai aspek. Mulai tahap konstruksi (construction safety), kedaulatan pangan (food safety), keselamatan pekerja bendungan (OSH/K3), keselamatan lingkungan (environmental safety), dan keselamatan publik (public safety).

Bendungan aman, pekerja di proyek-proyek pembangunan bendungan selamat, masyarakat yang tinggal di area hilir selamat, kesejahteraan masyarakat meningkat berkat kedaulatan pangan, dan perekonomian nasional pun tumbuh. Semoga!

*) Penulis adalah jurnalis Indosafety.id

Bagikan !
99
Redaksi Indosafety
Redaksi Indosafety

Posting Terkait

Penandatanganan Pakta Integritas Keselamatan Konstruksi Layang di Citeureup, Kabupaten Bogor, Senin (12/4/2021). (Foto: Agniansyah/Forum QHSE BUMN Konstruksi)

15 April 2021

Kecelakaan Kerja Tinggi, Pakta Integritas Keselamatan Konstruksi Layang Ditandatangani


Selengkapnya
13 April 2021

9 Juta Tenaga Konstruksi Belum Bersertifikat


Selengkapnya
12 April 2021

Lesson Learned: Larangan Mudik Lebaran, Presiden Harus Terbitkan Perpres!


Selengkapnya
7 April 2021

Budaya Keselamatan Konstruksi Ditengah Pandemi Covid-19


Selengkapnya

Proses evakuasi para korban bus pariwisata Sri Padma Kencana oleh tim Basarnas Sumedang. (Foto: Istimewa)

16 Maret 2021

SDM & Manajemen PO Pariwisata Harus Dibenahi


Selengkapnya
12 Maret 2021

Nasib Bus Keperintisan (yang) Masih Merintih


Selengkapnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share Yuk !

Sign Up Newsletter !

KANAL

  • Anak & Perempuan
  • Bencana
  • Berita
  • Budaya K3
  • COVID-19
  • Event K3
  • Gedung & Bangunan
  • HEADLINE
  • Info Produk
  • Internasional
  • K3
  • Kampus
  • Kebakaran
  • Kecelakaan Kerja
  • Keselamatan Industri
  • Keselamatan Konstruksi
  • Keselamatan Umum
  • Lingkungan
  • Makanan
  • Manufaktur
  • Migas
  • Minerba
  • Opini
  • Pariwisata
  • Pasien & Rumah Sakit
  • Penelitian
  • Pengetahuan Dasar K3
  • Penyakit Akibat Kerja
  • Produk & Konsumen
  • Profil K3 Indonesia
  • Regulasi & Standarisasi
  • Rumah
  • Sekolah
  • Sosok
  • Suara Kampus
  • Tips Safety
  • TOP TEN
  • Transportasi
  • UMKM
  • Wawancara Khusus

ADVERT

Pendirian PT dan Virtual Office Jakarta Selatan

TAGS

Adrianus Pangaribuan Bendungan BPJS Ketenagakerjaan Budaya K3 Budaya K3 Konstruksi covid-19 Data Kasus Kecelakaan Kerja DK3N Fakultas Vokasi K3 Uniba Gedung Utama Kejaksaan Agung Terbakar Isradi Zainal K3 kebakaran Kebakaran gedung utama kejaksaan agung Kebakaran tangki BBM Pertamina RU VI Balongan Kecelakaan bus maut Kecelakaan Kerja Kecelakaan Lalu Lintas Kegagalan bendungan Kemnaker Kesehatan Kerja Keselamatan anak Keselamatan api (fire safety) Keselamatan Bendungan keselamatan berkendara keselamatan di rumah Keselamatan gedung Keselamatan konstruksi Keselamatan Konstruksi Bendungan keselamatan lingkungan Keselamatan Migas keselamatan transportasi Pandemi Covid-19 Pariwisata Penyakit Akibat Kerja Permenaker No 09 tahun 2016 Pilkada serentak 2020 protokol kesehatan PT Pertamina (Persero) PT Waskita Karya (Persero) Tbk SIUMKM Uniba Universitas Balikpapan vaksinasi Covid-19 vaksin Covid-19 tiba di Indonesia
Ada Pertanyaan atau Saran? Hubungi Kami di sini! Telp/WA 0878-8386-0077
2020 | Copyright Indosafety.id | Design & Managed by Singcat Network
  • Ada pertanyaan/saran ?
  • +62 878 8386 0077
  • cs@indosafety.id