• Ada pertanyaan/saran ?
  • +62 878 8386 0077
  • cs@indosafety.id
Logo weblogo web huruf putihLogo webLogo web
  • Home
  • Berita
  • K3
      • Pengetahuan Dasar K3
      • Profil K3 Indonesia
      • Kecelakaan Kerja
      • Penyakit Akibat Kerja
      • Asosiasi & Komunitas K3
      • PJK3
      • Regulasi & Standarisasi
      • Event K3
  • Keselamatan Umum
      • Anak & Perempuan
      • Bencana
      • Gedung & Bangunan
      • Kebakaran
      • Olahraga
      • Pariwisata
      • Pasien & Rumah Sakit
      • Produk & Konsumen
      • Rumah
      • Sekolah
  • Keselamatan Industri
    • Manufaktur
    • Migas
    • Minerba
    • Telekomunikasi
    • Pertanian
    • UMKM
  • Kampus
    • Suara Kampus
    • Penelitian
    • Info Loker
  • Opini
  • Tips Safety
  • About
  • Kontak Kami
Jasa Pendirian PT
“Maaf, Kami Tak Menyediakan Kantong Plastik…”
17 Oktober 2020
Duka di Bendungan Gintung…
17 Oktober 2020

258,2 Juta Warga Indonesia Berada di Area Rawan Bencana

17 Oktober 2020
Share Yuk!

JAKARTA, Indosafety.id – BAGI Indonesia, bencana adalah keniscayaan. Berada di atas tiga lempeng tektonik utama dunia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang rawan bencana. Apalagi, sebagaimana data BNPB, nyaris seluruh warga Indonesia (258,2 juta jiwa) berada di area rawan bencana.

Tengok saja, 148,4 juta jiwa warganya berada di wilayah rawan gempabumi. Lalu 63,7 juta jiwa berada di area rawan banjir dan 40,9 juta jiwa berada di zona rawan tanah longsor. Sisanya, berada di wilayah rawan tsunami (5 juta) dan 1,2 juta jiwa lagi berada di area rawan erupsi gunung api.

Sejauh ini, data BNPB juga menyebut, lebih dari 90 persen bencana yang terjadi di Indonesia dipicu bencana hidrometeorologi semisal banjir, kekeringan, kebakaran lahan dan hutan (karhutla), tanah longsor, dan angin puting beliung. Sisanya disebabkan bencana geologis seperti gempabumi, tsunami, likuifaksi, dan erupsi gunung api.

Meski menempati porsi kecil, bencana geologis terbukti merupakan bencana amat mematikan di negeri ini. Lihat saja bagaimana trilogi bencana geologis (gempabumi-tsunami-likuifaksi) yang terjadi di Sulawesi Tengah (Palu dan Donggala) pada 28 September 2018. Lalu bencana tsunami di Selat Sunda yang terjadi di penghujung 2018.

Lesson Learned

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan tingginya potensi gempa bumi di Indonesia maka penting kiranya memperhatikan peta bahaya dan risiko bencana, sebelum merencanakan penataan ruang dan wilayah.

“Wilayah Indonesia terletak di zona tumbukan lempeng-lempeng tektonik aktif, maka wilayah Indonesia menjadi kawasan yang rawan gempabumi,” kata Dwikorita belum lama ini di Jakarta.

Karena itu, katanya perlu ada upaya serius dari berbagai pihak dalam memperketat penerapan building code dalam membangun struktur bangunan tahan gempa. Untuk bangunan yang sudah ada dan dihuni, perlu dicek kesehatan/kekuatan strukturnya.

Dia mengatakan Pemerintah Daerah perlu melakukan audit struktur bangunan dan infrastruktur di daerah rawan gempa. Apabila dinilai membahayakan, perlu diterapkan rekayasa teknis untuk penguatan struktur bangunan.

“Tingginya potensi gempabumi di wilayah Indonesia sepatutnya jangan sampai membuat masyarakat terus-menerus dicekam rasa takut dan khawatir berlebihan. Masyarakat harus terus meningkatkan kemampuan dalam memahami cara penyelamatan saat terjadi gempabumi,” tutur Dwikorita.

Menurut dia, perlu mengambil pelajaran (lesson learned) dari warga Jepang saat terjadi gempa Kobe 1995. BNPB menyampaikan bahwa Warga Kobe yang selamat dari bencana tersebut karena upaya pertolongan sendiri (34.9%), pertolongan keluarga (31.9%), pertolongan teman atau tetangga (28.0%), pertolongan pejalan kaki (2.6%), pertolongan oleh tim penyelamat (1.7%), dan pertolongan lainnya hanya (0.9%).

Dampak Bencana

Tentu saja bencana berpengaruh pada masyarakat yang terdampak. Tidak saja merenggut korban jiwa manusia yang tak sedikit, bencana juga memerosotkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR disertai gelombang tsunami yang mengguncang kota Palu, Sulawesi Tengah, 28 September 2018. (Foto: Antara)

Apalagi bagi masyarakat yang mengalami bencana secara berulang, seperti banjir di Dayeuhkolot, Baleendah dan sekitar Sungai Citarum, di mana banjir melanda masyarakat sekitar 10-15 kali setahun. Begitu juga bagi masyarakat di sekitar Sungai Bengawan Solo, Sungai Kemuning di Madura dan lainnya yang terlanda banjir berulang.

Lahan pertanian yang terendam banjir menyebabkan gagal panen. Petani menanam padi dengan modal utang, yang akhirnya tidak mampu membayar. Petani terpaksa utang lagi untuk modal menanam padi berikutnya. Begitu juga masyarakat yang terkena bencana, harta miliknya hilang sehingga jatuh miskin dan memerlukan bantuan.

Secara hitung-hitungan makro, BNPB mencatat, dalam beberapa tahun terakhir kerugian akibat bencana mencapai Rp30 triliun/tahun. Fantastis!

Sedangkan Bappenas melaporkan, bencana 2018 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat (minus) 1,5% dan meningkatkan laju inflasi dari 3,7% menjadi 7,25%. Lalu membuat sekitar 180 ribu orang menjadi pengangguran (jobless) dan mendongkrak angka kemiskinan baru sebesar 15%.

Sungguh bukan sekadar data statistik di atas kertas. Bencana amat merugikan. Segala peta bencana sudah lama dibuat, dianalisis, dan dipublikasikan para ahli. Tetapi, kita seolah tak mau belajar dari kesalahan. Sama sekali tak ada lesson learned sehingga bencana terjadi secara berulang di satu wilayah dengan kerugian yang juga sama.

Bencana bukan cuma urusan BNPB, Kementerian Sosial, atau pihak tertentu. Tetapi urusan kita semua. Sudah saatnya kita semua peduli. Mulailah dengan langkah kecil, misalnya, tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai atau laut dan tidak mendirikan bangunan di area hijau. Salam Safety. (Hasanuddin)

Bagikan !
20
Redaksi Indosafety
Redaksi Indosafety

Posting Terkait

Rektor Uniba Dr Ir Isradi Zainal (kiri) tengah berdiskusi di atas kapal bersama Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud. (Foto: Istimewa)

15 April 2021

Rektor Uniba Kunjungi Galangan Kapal Milik Walikota


Selengkapnya

Kebakaran tangki minyak di PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Senin (29/3/2021). (Foto: detiknews.com)

15 April 2021

Kebakaran Tangki Balongan: Pertamina Dinilai Lalai!


Selengkapnya

Penandatanganan Pakta Integritas Keselamatan Konstruksi Layang di Citeureup, Kabupaten Bogor, Senin (12/4/2021). (Foto: Agniansyah/Forum QHSE BUMN Konstruksi)

15 April 2021

Kecelakaan Kerja Tinggi, Pakta Integritas Keselamatan Konstruksi Layang Ditandatangani


Selengkapnya
13 April 2021

9 Juta Tenaga Konstruksi Belum Bersertifikat


Selengkapnya
12 April 2021

Kebakaran Tangki RU VI Balongan Masuk Tahap Penyelidikan


Selengkapnya
12 April 2021

Lesson Learned: Larangan Mudik Lebaran, Presiden Harus Terbitkan Perpres!


Selengkapnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share Yuk !

Sign Up Newsletter !

KANAL

  • Anak & Perempuan
  • Bencana
  • Berita
  • Budaya K3
  • COVID-19
  • Event K3
  • Gedung & Bangunan
  • HEADLINE
  • Info Produk
  • Internasional
  • K3
  • Kampus
  • Kebakaran
  • Kecelakaan Kerja
  • Keselamatan Industri
  • Keselamatan Konstruksi
  • Keselamatan Umum
  • Lingkungan
  • Makanan
  • Manufaktur
  • Migas
  • Minerba
  • Opini
  • Pariwisata
  • Pasien & Rumah Sakit
  • Penelitian
  • Pengetahuan Dasar K3
  • Penyakit Akibat Kerja
  • Produk & Konsumen
  • Profil K3 Indonesia
  • Regulasi & Standarisasi
  • Rumah
  • Sekolah
  • Sosok
  • Suara Kampus
  • Tips Safety
  • TOP TEN
  • Transportasi
  • UMKM
  • Wawancara Khusus

ADVERT

Pendirian PT dan Virtual Office Jakarta Selatan

TAGS

Adrianus Pangaribuan Bendungan BPJS Ketenagakerjaan Budaya K3 Budaya K3 Konstruksi covid-19 Data Kasus Kecelakaan Kerja DK3N Fakultas Vokasi K3 Uniba Gedung Utama Kejaksaan Agung Terbakar Isradi Zainal K3 kebakaran Kebakaran gedung utama kejaksaan agung Kebakaran tangki BBM Pertamina RU VI Balongan Kecelakaan bus maut Kecelakaan Kerja Kecelakaan Lalu Lintas Kegagalan bendungan Kemnaker Kesehatan Kerja Keselamatan anak Keselamatan api (fire safety) Keselamatan Bendungan keselamatan berkendara keselamatan di rumah Keselamatan gedung Keselamatan konstruksi Keselamatan Konstruksi Bendungan keselamatan lingkungan Keselamatan Migas keselamatan transportasi Pandemi Covid-19 Pariwisata Penyakit Akibat Kerja Permenaker No 09 tahun 2016 Pilkada serentak 2020 protokol kesehatan PT Pertamina (Persero) PT Waskita Karya (Persero) Tbk SIUMKM Uniba Universitas Balikpapan vaksinasi Covid-19 vaksin Covid-19 tiba di Indonesia
Ada Pertanyaan atau Saran? Hubungi Kami di sini! Telp/WA 0878-8386-0077
2020 | Copyright Indosafety.id | Design & Managed by Singcat Network
  • Ada pertanyaan/saran ?
  • +62 878 8386 0077
  • cs@indosafety.id