• Ada pertanyaan/saran ?
  • +62 878 8386 0077
  • cs@indosafety.id
Logo weblogo web huruf putihLogo webLogo web
  • Home
  • Berita
  • K3
      • Pengetahuan Dasar K3
      • Profil K3 Indonesia
      • Kecelakaan Kerja
      • Penyakit Akibat Kerja
      • Asosiasi & Komunitas K3
      • PJK3
      • Regulasi & Standarisasi
      • Event K3
  • Keselamatan Umum
      • Anak & Perempuan
      • Bencana
      • Gedung & Bangunan
      • Kebakaran
      • Olahraga
      • Pariwisata
      • Pasien & Rumah Sakit
      • Produk & Konsumen
      • Rumah
      • Sekolah
  • Keselamatan Industri
    • Manufaktur
    • Migas
    • Minerba
    • Telekomunikasi
    • Pertanian
    • UMKM
  • Kampus
    • Suara Kampus
    • Penelitian
    • Info Loker
  • Opini
  • Tips Safety
  • About
  • Kontak Kami
Jasa Pendirian PT
Bahaya dan Kerugian Kebakaran
15 Oktober 2020
Dapur, Ruang Penting Paling Berbahaya di Rumah
15 Oktober 2020

Susur Sungai Pramuka Berujung Maut

15 Oktober 2020

Kondisi Sungai Sempor yang meluap pasca insiden pada Jumat (21/2/2020) sore. (Foto: suaramerdeka)

Share Yuk!

Air sungai Sempor tiba-tiba saja meluap ketika 249 siswa SMPN 1 Turi sedang melakukan kegiatan Pramuka berupa Susur Sungai. Sepuluh siswa ditemukan meninggal dunia dan 23 luka, sementara lainnya selamat.

SLEMAN, Indosafety.id – TANGISAN dan jerit histeris para orangtua siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, pecah dan membahana di Klinik Pratama Swa, Turi, Jumat (21/2/2020) sore ketika mendapati putera-puteri mereka tergeletak tak berdaya dan tengah mendapat pertolongan pertama di klinik tersebut. Sembilan di antaranya bahkan sudah tak bernapas.

Sore itu para orangtua siswa SMPN 1 Turi mendapat kabar bahwa kegiatan Pramuka berupa Susur Sungai yang diikuti putera-puteri mereka, mengalami musibah. Sungai Sempor mendadak meluap dan menghanyutkan para siswa SMPN 1 Turi yang tengah melakukan Susur Sungai, salah satu kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

Orangtua mana yang tak panik mendengar kabar tersebut? Sebagian menuju sekolah dan sebagian orangtua lagi langsung menuju Klinik Pratama Swa, sebagai lokasi evakuasi para korban. Dan tangisan dan jerit histeris pun pecah dan membahana di klinik. Di klinik tersebut ada dua siswa yang tengah mendapat pertolongan pertama dan enam siswa yang sudah meninggal dunia.

Orangtua mana yang tak bersedih begitu mendapati anaknya dalam kondisi tak bernyawa? Orangtua mana yang bisa langsung menerima kenyataan bahwa anak kandung mereka tiba-tiba saja pergi untuk selamanya menghadap Sang Khalik? Segudang harapan yang terpatri kuat di setiap sanubari orangtua terhadap anaknya, buyar seketika.

Kejadian itu telah merobek kebahagiaan orangtua, melenyapkan segudang harapan dan mimpi para orangtua, sekaligus mengubur mimpi-mimpi sang anak akan masa depannya. Sedangkan bagi 239 siswa yang selamat, peristiwa tersebut akan meninggalkan rasa traumatik yang cukup mendalam, terutama para siswa yang menyaksikan langsung bagaimana teman mereka hanyut diseret arus air sungai dan ditemukan meninggal dunia beberapa waktu kemudian.

Kronologi Kejadian

Peristiwa tragis tersebut terjadi di Sungai Sempor, tepatnya di kawasan Outbond Valley Sempor, Dusun Ngentak Dukuh RT 03/RW 10, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta, Jumat (21/2/2020) sekitar pukul 15.30 WIB. Bermula ketika para siswa SMPN 1 Turi yang berjumlah 249 orang mengadakan kegiatan Susur Sungai di Sungai Sempor sebagai bagian dari kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

Menurut salah seorang korban selamat, Ahmad Bakir kelas 8C, kegiatan Susur Sungai itu diikuti para siswa dari kelas 7 dan 8 dalam rangka kegiatan Pramuka. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB. Kegiatan Susur Sungai itu sendiri menurut Bakir sebagaimana dilansir laman SuaraJogja.id, dimulai sekitar pukul 14.30 WIB.

Para siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta yang selamat dalam insiden Susur Sungai. (Foto: suaramerdeka)

Bakir mengaku sudah izin orangtua untuk mengikuti kegiatan ini. Menurut Bakir, dalam kegiatan Susur Sungai, peserta dibagi per kelas. Kegiatan Susur Sungai dilakukan dengan cara siswa berbaris menyusuri sungai.

Meski diikuti oleh 249 siswa, Bakir mengakui bahwa kegiatan Susur Sungai dilakukan tanpa memperhatikan kaidah-kaidah keamanan dan keselamatan seperti tali pengaman dan sebagainya. Para siswa hanya dibagi menjadi beberapa regu berdasarkan kelas dan setiap dua regu dipimpin satu dewan penggalang (DP) yang merupakan siswa senior di Pramuka.

Setelah dibagi per regu dan menempatkan satu DP di setiap dua regu, para siswa itu kemudian masuk ke sungai dan menyusuri sungai secara berbaris. Tak ada tali pengaman atau alat keamanan dan keselamatan apapun. “Ndak ada tali pengaman atau apapun. Sudah biasa seperti itu,” katanya.

Bakir tak mengingat persis jam berapa peristiwa itu terjadi. Hanya saja, katanya, terjadi antara setengah jam hingga satu jam setelah kegiatan Susur Sungai dimulai. “Air sungai awalnya enggak deras, biasa aja, lalu tiba-tiba saya rasa deras. Air tiba-tiba datang begitu saja dari atas, terus posisi saya pas di pinggir, ada jalan naiknya, terus semua saya suruh naik ke permukaan,” ujar Bakir sebagaimana dilansir laman SuaraJogja.id di SMPN 1 Turi, Sleman, Jumat petang.

Merasa posisinya aman, Bakir pun meminta teman-temannya untuk keluar dan menjauh dari sungai. Ia juga mengaku sempat menolong teman-temannya yang kesulitan untuk naik ke permukaan. “Sama di depan itu ada anak-anak perempuan, saya minta yang lain memberi jalan supaya mereka bisa naik, tapi ada yang masih menetap di situ, jadi saya tolongin. Terus ada yang hanyut, terus ada yang menolong, dan yang menolong itu selamat,” tutur Bakir.

Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Sleman, Makwan, volume air Sungai Sempor kala itu mendadak meningkat karena di bagian hulu sungai hujan deras. Ketika siswa-siswi tersebut turun untuk memulai kegiatan Susur Sungai, kata Makwan, di lokasi tersebut belum turun hujan. “Namun ternyata di hulu sungai hujan,” katanya sebagaimana dilansir laman Tribunjogja.com.

10 Siswa Tewas

Begitu menerima laporan dari warga, petugas kepolisian dari Polsek Turi langsung datang ke lokasi kejadian. Setelah melakukan pendataan dan mengetahui ada beberapa siswa yang tidak ada, pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan Polres Sleman dan tim SAR dari Basarnas DIY untuk melakukan pencarian.

Petugas terus melakukan pencarian para siswa SMPN 1 Turi dalam insiden Susur Sungai. (Foto: Antara)

Menurut Kepala Basarnas DIY, Lalu Wahyu Efendi, lebih dari 180 personel yang merupakan gabungan dari berbagai elemen, dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian. Tak lama kemudian, dibantu warga setempat, empat siswa ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Menjelang malam, ditemukan lagi dua siswa dalam kondisi meninggal.

Hingga Jumat malam, total ada enam siswa SMPN 1 Turi yang ditemukan dalam kondisi meninggal dalam peristiwa tersebut. Sementara yang selamat terdata 239 orang. Semula pihaknya mendapat laporan bahwa kegiatan Susur Sungai itu diikuti 250 siswa. Dengan demikian, katanya, ada 5 siswa lagi yang nasibnya belum diketahui dan menjadi target pencarian tim.

Namun setelah dicek, satu siswa yang sudah terdaftar dalam kegiatan tersebut, ternyata tidak ikut kegiatan dan berada di rumahnya. “Jadi ada empat orang yang masih hilang. Satu orang dinyatakan di rumah karena tidak mengikuti kegiatan. Jadi total ada 249 yang ikut kegiatan,” kata Wahyu.

Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah keempat siswa itu hanyut atau tidak. Petugas juga meminta keterangan guru tentang keberadaan siswa, apakah pulang atau hilang terseret arus sungai.

Suasana di lokasi kejadian pada Jumat (21/2/2020) malam. (Foto: @BagusYuliardi12)

Proses pencarian dilakukan hingga Jumat tengah malam. Namun hingga pukul 22.30 WIB, pencarian empat siswa tersebut belum membuahkan hasil. “Update terbaru pukul 22.30 WIB ada total 249 siswa yang ikut. 239 siswa selamat, 6 meninggal dan 4 orang masih dinyatakan hilang,” kata Wahyu Efendi di lokasi kejadian, Jumat (21/2/2020) tengah malam.

Wahyu mengatakan untuk sementara belum ada batasan waktu pencarian. Sedangkan wilayah pencarian radiusnya sejauh 2 kilometer dari lokasi kejadian. “Empat korban tetap kita cari walaupun masih simpang siur tetap kita cari di sungai,” tegasnya.

Sementara itu Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, mengatakan keempat siswa yang dinyatakan hilang itu, sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Dua siswa ditemukan pada Sabtu (22/2/2020) dan dua lagi ditemukan pada Minggu (23/2/2020).

Menurut Makwan, inseden Susur Sungai di Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) menewaskan 10 siswa, dua menjalani rawat inap di Puskesmas Turi, dan 21 siswa lainnya rawat jalan. Ia mengatakan, dalam peristiwa tersebut total siswa ada 249 siswa, yang terdiri kelas 7 sebanyak 124 siswa, dan kelas 8 sebanyak 125 siswa.

Berikut para korban tewas insiden Susur Sungai SMPN 1 Turi :

  1. Sofia Aulia, Kelas 8, alamat Sumberejo
  2. Arisma Rahmawati, Kelas 7, alamat Ngentak Tepan
  3. Nur Azizah, Kelas 8, alamat Kembang Arum
  4. Latifah Zulva, alamat Kembang Arum
  5. Koirun Nissa
  6. Evita Putri Larasati
  7. Vanesha Dida
  8. Yasinta Bunga
  9. Zahra Imelda
  10. Nadine Fadilah

Bupati Sleman: Ceroboh!

Bupati Sleman Sri Purnomo menyebut kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh pihak SMPN 1 Turi merupakan kecerobohan yang berakibat fatal. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan di sungai saat musim hujan sangat berbahaya.

“Itu kecerobohan artinya melaksanakan kegiatan di sungai saat hujan itu sangat bahaya. Ini kecerobohan yang berakibat fatal,” ujar Sri Purnomo saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat (21/2/2020) malam.

Bupati Sleman Sri Purnomo. (Foto: tribunnews.com)

Sri menyebut kegiatan Pramuka banyak jenisnya dan bisa dilakukan di lingkungan sekolah. Pertimbangannya yakni faktor keselamatan. “Pramuka kan banyak kegiatannya tapi kan bisa dilakukan di lingkungan kelas atau sekolah. Ketika di luar kelas dan ini berada di air jadi sangat bahaya sekali, buktinya ada banjir mendadak ada yang tidak bisa menghindar dan ada yang tidak bisa menyelamatkan diri ada enam siswa meninggal,” kata Sri Purnomo dengan nada tinggi.

Bupati Sri Purnomo mengaku belum mengetahui apakah ada pembina yang mendampingi saat kegiatan tersebut atau tidak. Malam itu, Bupati memilih fokus pada pencarian korban. “Ini kegiatan ekskul Pramuka di SMP yang dilakukan serentak oleh sekolah itu. Saya belum tahu ada pendamping atau tidak, tapi ini dicari dulu yang belum ketemu kemudian dicek di rumahnya lima anak ini ada di rumah atau tidak,” katanya.

Berkaca dari kejadian ini Pemerintah Kabupaten Sleman akan melakukan evaluasi. Sri dengan tegas akan memperingatkan sekolah-sekolah agar tidak melakukan kegiatan susur sungai di musim hujan. “Ini sebagai pelajaran sangat mahal bagi Sleman dan masyarakat. Jangan sampai mengulangi kejadian seperti di SMPN 1 Turi ini,” pesan Sri.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo dalam keterangan persnya pada Jumat (21/2/2020) malam. “Insiden ini menjadi pembelajaran bersama sehingga insiden serupa dapat dihindari. Apabila akan melakukan kegiatan penyusuran sungai, harus dilakukan oleh orang dewasa dan terlatih. Anak-anak dan remaja dilarang untuk melakukan penyusuran sungai mengingat sangat berisiko tinggi. Perlu juga memberitahu aparat pemerintah dan keamanan setempat,” kata Agus. 

Di samping itu, Agus menambahkan, aktivitas penyusuran dilakukan pada saat musim kemarau. Ketika ini dilakukan pada musim hujan, risiko air menjadi tinggi mengingat apabila hujan terjadi di sekitar hulu sungai akan berdampak pada arus dan volume air sungai hingga ke bagian hilir. (Hasanuddin)

Bagikan !
67
Redaksi Indosafety
Redaksi Indosafety

Posting Terkait

13 April 2021

9 Juta Tenaga Konstruksi Belum Bersertifikat


Selengkapnya
12 April 2021

Kebakaran Tangki RU VI Balongan Masuk Tahap Penyelidikan


Selengkapnya
12 April 2021

Lesson Learned: Larangan Mudik Lebaran, Presiden Harus Terbitkan Perpres!


Selengkapnya
7 April 2021

Budaya Keselamatan Konstruksi Ditengah Pandemi Covid-19


Selengkapnya

Kebakaran tangki minyak di PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Senin (29/3/2021). (Foto: detiknews.com)

1 April 2021

Belajar dari Kebakaran Tangki Pertamina RU VI Balongan, Ini yang Harus Dilakukan!


Selengkapnya

Kebakaran tangki minyak di PT Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Senin (29/3/2021). (Foto: Antara)

31 Maret 2021

Investigator Api Jelaskan Terjadinya Kebakaran pada Tangki (BBM)


Selengkapnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share Yuk !

Sign Up Newsletter !

KANAL

  • Anak & Perempuan
  • Bencana
  • Berita
  • Budaya K3
  • COVID-19
  • Event K3
  • Gedung & Bangunan
  • HEADLINE
  • Info Produk
  • Internasional
  • K3
  • Kampus
  • Kebakaran
  • Kecelakaan Kerja
  • Keselamatan Industri
  • Keselamatan Konstruksi
  • Keselamatan Umum
  • Lingkungan
  • Makanan
  • Manufaktur
  • Migas
  • Minerba
  • Opini
  • Pariwisata
  • Pasien & Rumah Sakit
  • Penelitian
  • Pengetahuan Dasar K3
  • Penyakit Akibat Kerja
  • Produk & Konsumen
  • Profil K3 Indonesia
  • Regulasi & Standarisasi
  • Rumah
  • Sekolah
  • Sosok
  • Suara Kampus
  • Tips Safety
  • TOP TEN
  • Transportasi
  • UMKM
  • Wawancara Khusus

ADVERT

Pendirian PT dan Virtual Office Jakarta Selatan

TAGS

Adrianus Pangaribuan Bendungan BPJS Ketenagakerjaan Budaya K3 Budaya K3 Konstruksi covid-19 Data Kasus Kecelakaan Kerja DK3N Fakultas Vokasi K3 Uniba Gedung Utama Kejaksaan Agung Terbakar Isradi Zainal K3 kebakaran Kebakaran gedung utama kejaksaan agung Kebakaran tangki BBM Pertamina RU VI Balongan Kecelakaan bus maut Kecelakaan Kerja Kecelakaan Lalu Lintas Kegagalan bendungan kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia Kemnaker Kesehatan Kerja Keselamatan anak Keselamatan api (fire safety) Keselamatan Bendungan keselamatan berkendara keselamatan di rumah Keselamatan gedung Keselamatan konstruksi Keselamatan Konstruksi Bendungan keselamatan lingkungan Keselamatan Migas keselamatan transportasi Pandemi Covid-19 Pariwisata Penyakit Akibat Kerja Permenaker No 09 tahun 2016 Pilkada serentak 2020 protokol kesehatan PT Pertamina (Persero) PT Waskita Karya (Persero) Tbk SIUMKM Uniba vaksinasi Covid-19 vaksin Covid-19 tiba di Indonesia
Ada Pertanyaan atau Saran? Hubungi Kami di sini! Telp/WA 0878-8386-0077
2020 | Copyright Indosafety.id | Design & Managed by Singcat Network
  • Ada pertanyaan/saran ?
  • +62 878 8386 0077
  • cs@indosafety.id